Minggu, 07 Oktober 2007

So Speak Up..

Sebagai seorang yang bisa dikatakan biasa-biasa saja, bukan selebritis, saya terkejut begitu mendapatkan kesempatan untuk mencoba potong rambut di salon ternama di kota. Salon tempat para selebritis memperbaharui penampilan mereka. Begitu besar harapan saya untuk bisa ke salon tersebut karena tidak sembarang orang yang bisa masuk ke salon ternama tersebut.

Begitu hari itu tiba, begitu berdebar jantung mengayunkan langkah ke dalam salon yang notabene hanya para selebritis yang bisa masuk. Begitu gembira dan haru membuat saya tidak bisa berkata-kata ketika duduk di bangku tempat rambut saya dipotong. Dan yang lebih parah lagi begitu si penata rambut datang dan menghampiri saya, saya menjadi lebih gugup lagi dan tak tahu harus berkata apa. Si penata rambut langsung saja mengeluarkan jurus-jurus untuk menata rambutku. Begitu senang dan gembiranya bisa mendapatkan perawatan rambut dari salon ternama, sehingga mulut ini terkunci.

Selama berlangsungnya proses penataan dan pemotongan rambut, saya hanya terdiam. Begitu selesai, betapa terkejutnya saya akan hasil yang saya dapat. Saya dapatkan model rambut yang tidak sesuai dengan kemauan saya. Model tatanan rambut yang terkini ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan.

Semua terjadi karena salah saya sendiri, saya yang hanya diam ketika si penata rambut mengacak-acak rambut saya. Walaupun salon tempat saya menata dan memotong rambut adalah salon yang ternama, tapi semua belum tentu bisa memuaskan saya.

Kesalahan yang fatal adalah saya hanya berdiam diri sementara sesuatu yang tidak saya inginkan terjadi terhadap diri saya. Jadi, mulai saat ini bicaralah. Bicara agar orang lain tahu apa yang kita inginkan.

Tidak ada komentar: